Dilaksanakan selama tiga hari, Anggaran Pelatihan Petani Tembakau di Galus mencapai 1,2 Milyar
![]() |
| Syaripudin SP Kabid Perkebunan |
Gayo
Lues, Citraaceh.com
Pelatihan
petani tembakau yang dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan
(Dishutbun) Kabupaten Gayo Lues (Galus) di Deans Convention Contre (DCC)
Raklunung, Kecamatan Blangkejeren, dua pekan yang lalu menggunakan anggaran
mencapai 1,2 Milyar.
Hal
tersebut diakui, Syaripudin SP Kabid Perkebunan Dishutbun Galus kepada
Citraaceh.com diruang kerjanya, Rabu (3/12). Menurutnya, dana tersebut memang
tidak mungkin habis tahun ini, untuk itu pihaknya akan mengembalikan ke KAS
Daerah bila yang dana sisa.“Jika ada sisa maka akan kita kembalikan ke KAS
Daerah,”tegasnya.
Lebih
lanjut dijelaskan, anggaran sebesar itu sebenarnya tidak menjadi masalah, sebab
dengan adanya pelatihan tersebut petani tembakau lebih memahami dan mengerti
mengembangbiakan tembakau sehingga menghasilkan hasil yang memuaskan.
“Anggaran
itu sebanding dengan hasil yang diperoleh petani, untuk tahun sebelumnya
rata-rata petani tembakau berhasil dan pada tahun 2015 nanti akan terus kita support petani tembakau dengan integrasi
tanaman dengan ternak guna untuk kebutuhan petani menjadi pupuk kompas,”jelas
Syaripudin.
Selain
itu, lanjut Syaripudin, anggaran yang diplotkan tersebut juga digunakan untuk
para tutor yang didatangkan dari Sumater Utara dan putra Galus dengan jumlah
peserta mencapai 250 orang dari seluruh Kecamatan yang ada di Galus.“Selama
tiga hari para tutor itu memaparkan materinya, sehingga wajar kalau kita
memberikan anggaran yang lebih untuk mereka,”sebutnya.
Pada
kesempatan, Syaripudin juga mengakui, pihaknya pada tanggal 29 November 2014
yang lalu, juga telah memberangkatkan 35 orang petani ke Siantar, Sumatera
Utara untuk mengikuti pelatihan yang didampingi oleh Pembina.
Masih belum merata
Sementara
itu, dari pantau wartawan Citraaceh.com, anggaran yang begitu besar untuk
pembinaan dan pelatihan itu belum benar-benar merata, sehingga belum mampu
mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat juga belum menstabilkan Pendapatan
Asli daerah (PAD) Galus.
Seharusnya
pemerintah daerah melalui instansi terkait, betul-betul memfokuskan diri untuk
memberikan pelatihan bagi petani tembakau yang belum maupun yang sudah
berpengalaman sehingga hasilnya yang didapatkan sesuai dengan harapan petani
tembakau di Negeri Seribu Bukit. (MK)
