SD NEGERI 2 TAPAKTUAN TETAP DALAM KEBERSAMAAN



Tapaktuan, citraaceh.com
Begitu media ini memasuki ruang kantor dewan guru, kepala sekolah (kepsek), Hj. Nurlis, S.Pd yang baru 5 bulan dilantik menjadi pimpinan di SDN 2 Tapaktuan, sedang memberikan pengarahan kepada seorang muridnya yang sedang dibimbing oleh seorang ibu guru
“Oh pas sekali Pak Pengawas, tolong perhatikan gerakan tubuh murid kami dalam membawakan lagunya itu, Pak Qutni,” ujar Hj Nurlis menyapa media ini setelah menjawab salam dan mempersilahkan  awak duduk.
“He..he..Buk Kepala, karena sudah diminta, maka baiklah. Goyangnya saya perhatikan terlalu condong kekanan dan malah ikut condong kepalanya  miring ke kanan. Begini, siapa diantara guru yang hafal lagu ini dan tolong dampingi anak itu dan praktekkan cara gerakan tubuh yang santun dan bagus,” kata media ini sambil meminta dalam menyanyi suara jangan ditahan serta emosi lepaskan sesuai dengan penghayatan kalimat demi kalimat yang dilantunkan.
Sejumlah guru menunjuk operator dan dia pun maju  dan langsung bernyanyi. Anak yang sedang dilatih terlihat fokus menyimak gerakan dan intonasi yang dipraktikkan oleh operator  itu.
Beberapa menit kemudian, media ini mendekati seorang murid yang sedang dilatih membuat anyaman. “Empang ini siapa yang bikin, Nak?”
“Saya Pak, dilatih Ibu Guru, sudah sebulan lalu,” jawab anak itu sedikit gugup.
Kepada kepsek media ini menanyakan, mana anak yang dilatih melukis dan pantonim. Kepala Sekolah langsung meminta bantu kepada seorang guru untuk membawa murid yang sudah dipilih untuk mengikuti lomba menggambar dan lomba pantonim.
Tiba-tiba dua orang murid laki-laki masuk ke ruangan dewan guru. Mereka langsung melakukan latihan pantonim. Yang satu lagi langsung duduk melaksanakan latihan menggambar.
Kedua jenis kegiatan lomba yang akan ditampilkan itu, media ini menilai cukup baik, tinggal mempolesnya lebih halus.
“Hanya berempat siswa yang ikut ujian pra UAS, Buk?” tanya media ini begitu berada di ruang kelas VI melakukan kontrol Try Out yang sudah dua hari dilaksanakan.
“Ya Pak, tahun ini kelas VI hanya empat orang, tidak banyak,” jawab guru pengawas.
“Berapa orang jumlah murid di SDN 2 Tapaktuan ini?”
“Jumlahnya 45 orang Pak, murid laki-laki 28 murid wanita 17,” jawab kepsek.
“Jumlah guru definitif 13 orang, ditambah guru bakti 5 orang dan guru kontrak 1 orang,” kata kepsek lagi.
“Penjaga sekolah 1 orang dan operator komputer 1 orang,” lanjutnya.
Empat puluh lima (45) murid dibagi 19 guru, berarti tiap guru 2,5 murid yang tiap hari dia kontrol. “Wah wajar suasana di lembaga pendidikan ini aman dan tertib,” kata media ini kepada kepsek.
Kepada kepala sekolah media ini juga meminta supaya pekarangan sekolah ditambah lebih hijau lagi dengan menanam berbagai tanaman yang bermanfaat.
“Yang penting kebersamaan harus tetap dipelihara antar sesama guru dan saling mendukung dan jangan ada yang merasa lebih hebat,” pesan media ini kepada Kepala SD Negeri 2 Tapaktuan Hj. Nurlis, S.Pd.
Karena yang hebat itu adalah kebersamaan!
Sewaktu mengelilingi halaman belakang sekolah itu, seorang anak terlihat mau melompat pagar, tapi langsung media ini melarang, “Jangan memanjat pagar, Nak. Nanti kamu jatuh, terpakasa dibawa ke rumah sakit,” ucap wartawan media ini. Anak itu tampak berlari-lari memasuki ke ruangan kelasnya.   (Darul Qutni Ch/Alz. Rahmatillah, S.Pd)  

Postingan populer dari blog ini

Perintah Presiden Jokowi Terkait Bentrok TNI-Polri di Kepri

Cina Akan Install 28 Ribu Robot Untuk Gantikan Tenaga Kerja

Jalankan program pelebaran jalan, Pemkab Abdya mulai bongkar bangunan warga