KOTA BLANGPIDIE DISERBU RIBUAN PEMBELI, SEJUMLAH TITIK RUAS JALAN TERJADI KEMACETAN

-
Sejumlah kenderaan bermotor terjebak macet di persimpangan Simpang Ceurana Kota Blangpidie. Sabtu (26/7) foto Nizar
Blangpidie,Citra Aceh

Dua hari menjelang Lebaran Idul Fitri 1435 H, kawasan pusat Kota Blangpidie Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) menjadi lautan manusia yang hendak berbelanja berbagai keperluan lebaran. Akibatnya, kemacetan akibat kesemrawutan mengunci arus lalu lintas di sejumlah titik ruas jalan.

Pantauan Citra Aceh, Sabtu (26/7) di Jalan At-Taqwa tepatnya di persimpangan Cerana Kota Blangpidie, ruas jalan semakin menyempit akibat dikuasai parkir kenderaan bermotor dan di Jalan Selamat Pusat Pasar Blangpidie   juga terlihat ratusan sepeda motor yang terparkir membuat kemacetan tidak bisa dihindari. 

Animo masyarakat untuk berbelanja Lebaran tahun 2014 ini memang cukup tinggi, namun sayang antusias masyarakat tersebut tidak dibarengi kesiapan petugas, terutama petugas perparkiran yang dinilai tidak mampu mengatur lonjakkan kenderaan bermotor.

Salah seorang warga, Acmadi,33, mengaku pusing dengan kondisi perparkiran di kawasan pusat kota itu. Namun ia terpaksa datang karena berbagai keperluan menjelang lebaran nanti,”Jika karena keperluan, saya mungkin tidak melewati jalan ini selain macet cari parkir susah, penuh dan desak-desakan,”katanya.

Acmadi yang menemani istrinya tersebut mengakui terpaksa terpaksa memarkir mobil di lahan parkir yang agak  jauh, sebab jika parkir di tempat parkiran yang ditentukan tukang parkir tersebut akan menambah kemacetan.

Petugas parkir di Jalan Selamat, Nyak Diwa, 35, kepada Citra Aceh mengatakan, kemacetan sudah terjadi sejak 3 hari belakangan."Setiap jelang Lebaran memang macet. Meningkatnya pengunjung pasar, banyak pula parkir sembarangan sehingga kita jadi kewalahan," jelasnya.

Penyebab macet, lanjut Nyak Diwa, disebabkan perilaku pengendara yang memarkir kendaraan di sembarang tempat. Selain itu, juga banyak pengendara yang melawan arus.”Kondisi itu diperparah tidak adanya petugas dari Dinas Perhubungan dan polantas yang mengatur lalu lintas,”jelasnya.

Kepala Dishubkominfo Abdya, Azhar, ST  ketika dicoba dikonfirmasi terkait kondisi tersebut melalui salulernya hingga beberapa kali dihubungi tidak menjawab telepon, begitu juga dengan Amrijal Sekretaris Dishubkominfo Abdya.(T.N)

Postingan populer dari blog ini

Wiranto Ambil Alih Jabatan Bambang Soeharto Di Hanura

-
Gambar
Jakarta - Partai Hanura menonaktif Bambang Wiratmadji Soeharto dari jabatan Ketua Dewan Penasehat dan Ketua Dewan Pengarah Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu). Hanura ingin Bambang berkonsentrasi menyelesaikan persoalan hukum dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).  "Untuk lebih mengonsentrasikan urusan Pak Bambang selaku Dirut PT Pantai AAN maka pantai mengambil kebijakan menonaktifkan Pak Bambang," kata Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (17/12). Wiranto mengatakan, akan mengambil alih jabatan Ketua Dewan Pengarah Bappilu Hanura. Sedangkan jabatan Ketua Dewan Penasehat Hanura akan diisi oleh Subagyo HS. "Sebagai pengarah Bappilu saya ambil alih sendiri, sedangkan sebagai ketua dewan penasehatnya, partai menunjuk Jenderal Tni Purnawirawan Subagyo HS," ujarnya. Bambang bukan orang biasa di Hanura. Wiranto mengatakan Bambang merupakan salah satu pendiri Hanura. Namun dia menolak jika kasus hukum yang mel
Baca selengkapnya

Kecuali di Aceh, Jokowi-JK Bakal Larang Syariat Islam

-
Gambar
Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) akan melarang munculnya peraturan daerah baru yang berlandaskan syariat Islam. Namun, khusus untuk Aceh, PDIP akan memberikan keistimewaan.  "Aceh pengecualian (boleh ada syariat Islam) karena Aceh daerah khusus," kata Ketua Tim Bidang Hukum Pemenangan Jokowi-JK, Trimedya Panjaitan di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (4/6). Trimedya menyatakan Jokowi-JK memahami keistimewaan Aceh yang memiliki sejarah panjang dengan dunia Islam. Karenanya, tidak akan larangan perda baru di Aceh yang berlandaskan syariat Islam. "Kami memahami kekhususan Aceh. Sama seperti di Papua dan Yogyakarta," ujarnya. Selain Aceh, PDIP menolak munculnya perda syariat Islam baru. Karena dianggap tak sejalan dengan ideologi yang dianut PDI Perjuangan. Selain itu, syariat Islam juga bertentangan dengan UUD 1945. "Ideologi PDIP Pancasila 1 Juni 1945. Pancasila sebagai sumber hukum sudah final," ujar
Baca selengkapnya

TUGU BPD ACEH DIPERSIMPANGAN COT MANE TAK TERAWAT

-
Gambar
Tugu BPD Aceh di Gampong Cot Mane Kecamatan Jeumpa yang sudah lama tak terawat. Rabu (18/6) foto Nizar Blangpidie, Citra Aceh Keberadaan tugu air mancur BPD Aceh di pertigaan Jalan Nasional dan Jalan Guhang Gampong Cot Mane Kecamatan Jeumpa semakin tak terawat. Dari informasi yang didapatkan Citra Aceh dari warga setempat, Rabu (18/6) siang, air mancur di tugu itu sudah lama tak berfungsi, yang memaksa sebagian warga disekitar tugu tersebut menggunakan lokasi tugu itu sebagai tempat jemuran. Terkait masalah tersebut, Camat Jeumpa, Jamaluddin S.Pd kepada Citra Aceh mengakui, pihaknya sudah pernah melaporkan secara langsung terkait aset tersebut kepada pihak Badan Lingkungan Hidup dan Lingkungan (BLHKP) Abdya untuk segera dilakukan pemeliharaan. “Pihak Camat sebenarnya tidak lepas tangan, namun karena wewenang perawatan tugus tersebut ada pada BLHKP, maka kita melakukan perbaikan semampu kita saja,”sebut Jamal. Lebih lanjut, Jamal mengakui, keberadaan tugu ters
Baca selengkapnya